MATARAM - Direktur Utama PT Grahawita Santika Agung Adi Prasetyo meyakini Lombok akan menjadi pusat wisata dan perdagangan terkemuka di Indonesia. ‘’Lombok menikmati anugerah Tuhan yang luar biasa,’’ ucapnya. Disebutnya pantai yang indah tidak hanya Senggigi tetapi juga ada dari Gerupuk untuk lokasi surfing terbaik di dunia dan lainnya Batu Teong, Prigi, Gili Goleng, Batu Lawang, Teragsag dan gunung Rinjani.
Semula ia menyamakan Lombok sebagai Istambul yang merupakan kota yang sangat istimewa. Terletak diantara dua benua Eropah dan Asia menjadi jembatan antara Laut Marmara di sebelah utara dan Laut Hitam di sebelah selatan Selat Bosporus yang menjadi urat nadi terpenting jalur perdagangan antara timur dan barat. 46 persen total ekspor Turki dikontribusikan dari Istambul dan impornya 40 persen juga dari Istambul. ‘’Kita punya Lombok di Indonesia,’’ ucapnya menganalogikan pertemuan barat dan timur.
Jika menggambarkan Indonesia sebagai sebuah lukisan maka Lombok tepat berada di tengah Indonesia dan gunung Rinjani menjadi paku (pasak bumi) Indonesia yang akan membuat lukisan Indonesia menjadi lurus-rata tidak miring. Dan bila kita menggambarkan Indonesia sebagai sebuah mangkok besar, maka tangan kita harus menyangga Lombok supaya air dalam mangkok tidak tumpah.
Kemudian Agung juga mengatakan pertemuan dua arus selalu member kekayaan. Pertemuan Samudera Pasifik dan Atlantik membawa semua kehidupan laut dari plankton hingga ikan paus hidup dengan sempurna. Begitupun Lombok. Flora dan fauna yang ada di Australia pun sebagia bisa ditemukan di Lombok. Demikian pula perkembangan sejarah dan kultur Lombok diperkaya dan mendapat manfaat dari pertemuan dua budaya Indonesia barat dan timur.
Agung Adi Prasetyo mengemukakannya sewaktu grand opening Hotel Santika Mataram, Senin 1 Oktober 2012 siang. Sekarang ini Santika sudah menangani tiga the Royal Collection, tujuh hotel Santika Premiere, 18 hotel Santika berbintang tiga di 13 kota dan selebihnya 22 hotel budget Amaris di 14 kota.
Hotel Santika di Mataram hotel berbintang tiga Santika yang ke-16. Keseluruhannya se Indonesia yang ke-46 yang dikelola Santika keseluruhannya se Indonesia diresmikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi. Hotel yang memilki 123 unit kamar ini dibangun dengan biaya rata-rata Rp 350 juta per unitnya. Hotel ini dilengkapi ball room yang memiliki kapasitas 250 orang. ‘’Sebagai jaringan nasional, kami berharap Santika mampu melakukan promosi pariwisata Lombok dan Sumbawa,’’ ujarnya.
Seterusnya, Santika Indonesia melakukan ekspansi usaha akomodasi di Singapura. Melalui Amaris, saat ini sedang membangun hotel budget di Middle Road di kawasan Bugis Juction. Standar biaya pembangunan kamar Amaris Rp 350 juta per unit, menyiapkan 39 unit kamar. Hotel Amaris di Singapura itu dibangun dari bekas pertokoan.
General Manager Corporation Sales & Marketing Santika Indonesia Guido Andriano menjelaskan bahwa investasi di negeri jiran tersebut sebagai pengembangan bisnis perusahaan. Disebutnya jaringan hotel Santika asli Indonesia dan sangat bangga membawa Santika ke luar negeri. ‘’Kami dengan bangga menjadikan Santika sebagai chain hotel internasional,’’ katanya, selesai peresmian Hotel Santika di Mataram, Senin 1 Oktober 2012 siang.
Setelah di Mataram, nantinya akan membuka lagi Siligata di Nusa Dua Bali dan selanjutnya ada tiga hotel Amaris diantaranya di Jalan Embong Malang Surabaya. Menurutnya, jaringan hotel Santika ini sangat berkembang. Tahun 2013 mendatang, akan ada 23 hotel baru yang dibuka oleh Santika.
Redaktur: lomboknews
Sumber : lomboknews.com
0 komentar:
Posting Komentar