Hasil dari reaksi stres, frustrasi, maupun konflik yang melanda seseorang dapat berujung pada kemarahan dan agresi. Sebetulnya agresi hanyalah berupa respons penyesuaian diri secara produktif dan jarang terjadi. Bila seseorang merasa terancam dan ancaman tersebut terasa samar-samar, sulit dikenali, kuat sekali dan sangat berbahaya, maka orang cenderung akan mengganti/memindahkan agresinya dalam bentuk serangan terhadap sasarannya. Misalnya, mencari kambing hitam, menyalahkan pihak lain (orang atau situasi) dan kemudian melampiaskan agresinya terhadap sasaran itu. mengelak (Davidoff, 1991: 180-181).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar